Ganja Dapat Hilangkan Rasa Sakit, tapi Hasil Studi Bawa Kabar Menyedihkan

ilustrasi ganja.

Rabu, 30 November 2022 – 09:03 WIB

VIVA Tekno – Ganja dianggap sebagai salah satu obat. Meskipun hanya ada beberapa negara yang melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasional, namun lebih banyak negara melegalkannya karena alasan medis.

Mengurangi rasa sakit adalah salah satu alasan paling umum orang melaporkan penggunaan ganja medis. Menurut survei nasional Amerika Serikat (AS), 17 persen responden yang melaporkan menggunakan ganja dalam satu tahun terakhir telah diresepkan ganja medis.

Dalam hal pengobatan sendiri, jumlahnya bahkan lebih tinggi dengan perkiraan antara 17-30 persen orang dewasa di Amerika Utara, Eropa, dan Australia melaporkan bahwa mereka menggunakannya untuk mengatasi rasa sakit.

Meskipun ganja (dan produk turunan ganja, seperti CBD) dapat digunakan secara luas untuk mengurangi rasa sakit, seberapa efektifnya masih belum jelas. Inilah yang ingin diungkap oleh tinjauan sistematis dan meta-analisis.

Ilustrasi daun ganja.

Ilustrasi daun ganja.

Photo :

  • VIVA.co.id/Anry Dhanniary

Studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menunjukkan ganja tidak lebih baik dalam menghilangkan rasa sakit daripada plasebo, menurut laman Science Alert, Rabu, 30 November 2022.

“Untuk melakukan penelitian, kami melihat hasil uji coba terkontrol secara acak di mana ganja dibandingkan dengan plasebo untuk pengobatan nyeri klinis. Kami secara khusus memasukkan studi yang membandingkan perubahan intensitas nyeri sebelum dan sesudah perawatan. Secara total, kami melihat 20 penelitian yang melibatkan hampir 1.500 orang,” kata Filip Gedin.

Sumber: www.viva.co.id