Rabu, 25 Januari 2023 – 19:15 WIB
VIVA Tekno – Bisnis besar dan struktur pemerintahan dikatakan harus bersiap karena penjahat dunia maya diprediksi menggunakan media untuk melakukan pemerasan organisasi, dugaan kebocoran data, hingga pembelian akses awal ke perusahaan yang sebelumnya disusupi di pasar darknet.
Ancaman lain melibatkan munculnya model Malware-as-a-Service dan serangan melalui cloud. Ancaman ini tertuang dalam Kaspersky Security Bulletin (KSB) merupakan rangkaian prediksi dan laporan analitik tahunan tentang perubahan penting dalam dunia keamanan siber.
Untuk menghadapi ancaman baru, Kaspesky telah meninjau ancaman yang akan relevan dengan bisnis besar dan sektor pemerintahan di tahun 2023 ini. Berikut daftarnya.
Blackmailing: postingan publik para peretas hingga kebocoran data
Aktor ransomware banyak yang menulis postingan blog terkait kebocoran data pada suatu bisnis. Jumlah puncaknya melebihi 500 per bulan dan terjadi beberapa kali antara akhir tahun 2021 dan paruh pertama tahun 2022.
Penjahat siber biasanya menjangkau korban secara langsung, tetapi sekarang mereka memposting tentang pelanggaran keamanan di blog seperti mengatur penghitung waktu mundur untuk publikasi data yang bocor alih-alih meminta tebusan secara pribadi.
Halaman Selanjutnya
Tren ini akan terus berkembang di tahun 2023 karena taktik tersebut menguntungkan para penjahat dunia maya, baik korban membayar atau tidak. Data sering dilelang, dengan tawaran penutupan melebihi uang tebusan yang diminta. Posting kebocoran palsu
Sumber: www.viva.co.id