Selasa, 22 November 2022 – 16:22 WIB
VIVA Tekno – Meski tambang adalah bisnis konvensional namun tidak membuat PT Freeport Indonesia tidak adaptif terhadap perkembangan teknologi. Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut bahwa perusahaannya itu 70 persen telah menggunakan cloud atau teknologi awan.
Ia menyebut bahwa perusahaan menerima sekitar satu juta email per hari, 4.000 entry kasus yang dikontrol per hari, 900 CCTV dan 4.700 radio untuk komunikasi, 169 km leeky feeder untuk memperkuat sinyal, 1.000 penguat dua arah di bawah tanah, 40 ribu network device serta 10 ribu tiket untuk pemeliharaan dan perbaikan.
“Ada hampir 10.000 PC yang harus dikelola. 360 server ini kira-kira sekitar 30 persen dari seluruh data yang kita perlukan. Ini semua harus terintegrasi supaya bisa lebih efektif, aman, siap dan of course lebih adaptif,” ujarnya, dalam acara Indonesia Digital Confrence pada Sesi Pembahasan Web 3.0 Peluang dan Tantangan Model Bisnis di Era Digital yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa, 22 November 2022.
Grasberg Timika Papua merupakah perusahaan tambang dengan risiko yang sangat tinggi. Keselamatan dan efisiensi akan sangat berpengaruh sehingga harus dilakukan digitalisasi dengan program Advance Digital Technology.
Teknologi dilibatkan dari mulai proses eksplorasi untuk menemukan cadangan bijih, modeling yang juga dilakukan secara digital, metode pengambilan otonomus equipment hingga Internet of Things (IoT) untuk real-time data capture.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas
Photo :
- YouTube/Kementerian Investasi – BKPM
Perusahaan juga memantau seluruh kegiatan dengan drone dan CCTV. Freeport memiliki sistem digital untuk memantau kendaraan baik kecil maupun besar, yang dibekali dengan chip.
Sumber: www.viva.co.id